PERBANDINGAN PENGELASAN SMAW DENGAN PREHEATING DAN NON - PREHEATING TERHADAP NILAI KEKERASAN PADA SAMBUNGAN BAJA SS400
DOI:
https://doi.org/10.36815/semastek.v2i1.96Keywords:
SMAW, preheating, weld metal, base metal, HAZAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanasan awal (preheating) pengelasan SMAW dengan pendinginan udara, pada daerah HAZ dan weld metal. Pengelasan menggunakan kuat arus 160A, dengan proses non-preheating, dan preheating 260ºC pada pelat baja SS 400. Dari pengelasan non-preheating didapatkan nilai kekerasan pada daerah HAZ sebesar 81,67 HRʙ dan pada daerah weld metal didapatkan nilai kekerasan sebesar 80 HRʙ. Sedangkan pada pengelasan preheating 260 °C pada daerah HAZ nilai kekerasan sebesar 71,83 HRʙ mengalami penurunan 12% dan pada daerah weld metal nilai kekerasan sebesar 68 HRʙ mengalami penurunan 15%. Pada non-preheating daerah HAZ struktur mikro pearlite lebih banyak dibanding ferrite, daerah weld metal ukuran pearlite lebih renggang. Sedangkan pada preheating 260 °C daerah HAZ struktur ferrit mendominasi dan pearlite yang sedikit dengan perbandingan persebaran struktur mikro lebih merata, daerah weld metal struktur ferrit lebih renggang dan pearlite tidak merata. Dengan penambahan temperatur preheating dan pendinginan udara (normal) mengakibatkan pendinginan lambat sehingga menghasilkan nilai kekerasan menurun pada daerah HAZ dan weld metal, penurunan nilai kekerasan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain temperatur proses preheating dan kuat arus yang tinggi diangka 160 Ampere yang mengakibatkan penutupan terak tidak cukup dan tampilan rigi las buruk, kemungkinan terjadinya lubang cacing dan terak tinggi serta daerah las yang rapuh karena panas berlebih. Pada proses pengelasan dengan temperatur preheating 260 °C pada daerah weld metal nilai kekerasannya lebih rendah dibanding daerah base metal, bisa dikarenakan struktur mikro pada material terlebih dulu berubah karena temperatur preheating yang tinggi mengalami pendinginan lambat. sehingga saat dilakukan proses pengelasan hanya mempengaruhi sedikit perubahan struktur mikro-nya.
References
B. R. S. Savitri Ramadhani, Pengaruh Variasi Temperatur Preheating pada Pengelasan SMAW Terhadap Struktur Mikro dan Kekerasan Baja Karbon SS400, Semarang: jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin 2022: Volume 7 no. 1, 2022.
A. U. R. A. R. H. Achmad Rifaldi, Pengaruh Suhu Preheating Terhadap Kekuatan Tarik dan Kekerasan Pelat Baja ASTM A36 Pada Pengelasan Shielded Metal Arc Welding (SMAW), Batam: Sigma Teknika, Vol. 4 No. 1, 2021.
A. M. Zainuri, Kekuatan Bahan, Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2008.
P. D. I. H. W. &. P. D. T. Okumura, “Teknologi Pengelasan Logam,” Pradnya Paramita, Jakarta, 2010.
S. &. S. Amri, “Konsep Dasar Teknik Las,” PT. Prestasi Pustakaraya, Jakarta, 2011.
R. N. H. Hajar Isworo, “Pengaruh Variasi Temperatur Preheating dan Kuat Arus Terhadap Uji Kekerasan dan Struktur Mikro Hasil Pengelasan SMAW Baja,” Elemen Jurnal Teknik Mesin Vol. 8 No. 2, Banjarbaru, 2021.
Sukaini, Teknik Las SMAW 1, Jakarta: Tarkina, 2013.
A. ITS, “Petunjuk Praktikum Ilmu Logam,” Institut Teknologi Surabaya, Surabaya, 2006.