ANALISA ULANG DESAIN DAN PENEMPATAN DILATASI PADA STRUKTUR GUDANG PRODUKSI PT EFRAN BERKAT ADITAMA DI MOJOKERTO
DOI:
https://doi.org/10.36815/semastek.v1i1.62Keywords:
Gudang, industri, gable frame, SAP2000, Pre eleminary designAbstract
Semakin pesatnya pembangunan industri besar yang membutuhkan bangunan untuk proses produksi suatu industri besar, bangunan industri di tuntut mempunyai luas yang besar dan kuat agar dapat menunjang kegiatan produksi industri dalam skala besar, Bangunan yang paling cocok untuk industri besar adalah struktur gudang dengan kontruksi baja dengan tipe Gable frame, struktur baja ini memiliki banyak keunggulan dalam beberapa poin, mudah dalam pengerjaan, pemasangan, dan kekuatan kontruksi yang kuat, dan ekonomis dalam biaya pembangunan dari pada kontruksi baja lainnya. Pre eleminary design akan menetukan kuat rencana bangunan sesuai dengan kebutuhan dan akan menentukan profil baja yang akan di pakai dalam pembangunan gudang dengan tipe Gable Frame,dengan sistem rangka pemikul momen khusus (SRPMK) karena akan di simulasikan kontruksi tersebut akan di rencanakan kuat menahan respon yang di akibatkan oleh beban gempa.Berdasarkan dengan hasil output dari SAP 2000 V14 struktur gudang gable frame tersebut di temukan penampang kolom dengan profil IWF 350 X 175 dan penampang balok yang perlu di tambahkan dalam susunan kontruksi gable frame tersebut, dan perlu di lakukan penggantian kolom dengan profil H Beam dengan profil 400x400 yang sangat kompak dan kuat dalam di jadikan kolom struktur, dan penambahan balok IWF 300 X 150 pada struktur atas pertemuan antara kolom dan rafter.
References
A. Setiawan and Erlangga, “PERENCANAAN STRUKTUR BAJA DENGAN METODE LRFD, Erlangga,” 2008.
P. R. I. SNI 1726 2012, “Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung,” Rethink. Marx., vol. 15, no. 3, pp. 316–325, 2003, doi: 10.1080/0893569032000131613.
M. Y. Zachari and G. Turuallo, “Analisis Struktur Baja Tahan Gempa dengan Sistem SRPMK (Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus) Berdasarkan SNI 1729:2015 dan SNI 1726:2012,” REKONSTRUKSI TADULAKO Civ. Eng. J. Res. Dev., pp. 9–16, 2020, doi: 10.22487/renstra.v1i2.24.
B. S. Nasional, “Penetapan Standar Nasional Indonesia 1727 : 2020 Beban desain minimum dan kriteria terkait untuk bangunan gedung dan struktur lain,” no. 8, pp. 1–336, 2020.
W. Dewobroto, “Evaluasi Kinerja Struktur Baja Tahan Gempa dengan Analisa Pushover,” Semin. Bid. Kaji., p. 28, 2005, [Online]. Available: http://blog.ub.ac.id/bagoestif/files/2010/03/wiryanto_di_soegijapranata.pdf.
M. Moestopo, “Beberapa Ketentuan Baru Mengenai Desain Struktur Baja Tahan Gempa.”
R. Huret, “5. Federal Emergency Management Agency,” Katrina, 2005, no. November, pp. 163–189, 2017, doi: 10.4000/books.editionsehess.939.
S. Dinyanti, Digital Repository Repository Universitas Universitas Jember Jember Digital Digital Repository Repository Universitas Universitas Jember Jember, no. September 2019. 2021.
W. Dewobroto, “Evaluasi Kinerja Bangunan Baja Tahan Gempa dengan SAP2000,” J. Tek. Sipil, vol. 3, no. 1, pp. 17–18, 2006.