PENGARUH SUHU PENGERINGAN PADA KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK MINUMAN HERBAL CELUP DAUN KENIKIR DENGAN PENAMBAHAN DAUN STEVIA
DOI:
https://doi.org/10.36815/semastek.v1i1.57Keywords:
Minuman herbal celup, Daun Stevia, Daun Kenikir, OrganoleptikAbstract
Minuman herbal celup merupakan minuman yang terbuat dari bagian tanaman selain dari tanaman teh (Camelia sinensis) yang dikemas dalam kantong celup. Salah satu inovasi yang dapat digunakan sebagai minuman herbal celup adalah daun kenikir yang hanya biasa dikonsumsi sebagai lalapan sayur. Karena aroma dan rasa daun keniki kurang disukai, maka ditambahkan daun stevia sebagai penambah rasa dan aroma manis. Penelitian ini bertujuan uuntuk mengetahui karakteristik organoleptik pada minuman herbal daun kenikir dengan penambahan daun stevia. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan variasi suhu pengeringan (60℃ dan 70℃) dan penambahan daun stevia kering (10%, 20%, dan 30%). Analisis yang dilakukan dengan ANOVA Two Ways menggunakan Microsoft Excel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerimaan kesukaan secara keseluruhan pada perlakuan suhu pengeringan 60℃ dan penambahan daun stevia 20% dengan penerimaan keseluruhan biasa
References
H. Mawardika and N. Istiqomah, “Peningkatan Imunitas Tubuh Melalui Konsumsi Jamu Consuming Jamu During Pandemi Covid-19,” J. Community Engagem. Employ., vol. 3, no. 1, pp. 66–71, 2021, [Online]. Available: http://ojs.iik.ac.id/index.php/JCEE.
M. Yamin et al., “LAMA PENGERINGAN TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN MUTU TEH HERBAL DAUN KETEPENG CINA (Cassia alata L.),” vol. 4, no. 2, pp. 1–15, 2017.
A. Sutakwa and P. R. W. Wiratara, “Herbal products and food supplements consumption and belief during the COVID-19 pandemic: A study in Java island,” J. Agercolere, vol. 4, no. 1, pp. 1–13, 2022, doi: 10.37195/jac.v4i1.150.
M. R. Mappa, M. R. Kuna, and H. Akbar, “Increase Immunity in the Era of the Covid-19 Pandemic Pemanfaatan Buah Nanas ( Ananas comosus L .) Sebagai Antioksidan Untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh di Era Pandemi Fakultas Ilmu Kesehatan Institut Kesehatan dan Teknologi Graha Medika pada manusia mula,” vol. 2, pp. 63–67, 2021.
Kusuma, I. N. K. Putra, and N. M. Yusa, “Pengaruh Suhu dan Waktu Pengeringan Terhadap Sifat Kimia dan Sensori Teh Celup Daun Kenikir (Cosmos caudatus Kunth.),” J. Ilmu dan Teknol. Pangan, vol. 10, no. 4, p. 579, 2021, doi: 10.24843/itepa.2021.v10.i04.p04.
I. W. Widarta, I. D. Permana, and A. A. Wiadnyani, “Kajian Waktu dan Suhu Pelayuan Daun Alpukat dalam Upaya Pemanfaatanya sebagai Teh Herbal,” J. Apl. Teknol. Pangan, vol. 7, no. 2, pp. 55–61, 2018, doi: 10.17728/jatp.2163.
L. K. D. Indriyani, L. P. Wrasiati, and L. Suhendra, “Kandungan Senyawa Bioaktif Teh Herbal Daun Kenikir (Cosmos caudatus Kunth.) pada Perlakuan Suhu Pengeringan dan Ukuran Partikel,” J. Rekayasa Dan Manaj. Agroindustri, vol. 9, no. 1, p. 109, 2021, doi: 10.24843/jrma.2021.v09.i01.p11.
M. Aprilia, N. W. Wisaniyasa, and I. K. Suter, “Pengaruh Suhu dan Lama Pelayuan Terhadap Karakteristik Teh Herbal Daun Kenikir (Cosmos caudatus Kunth.),” J. Ilmu dan Teknol. Pangan, vol. 9, no. 2, p. 136, 2020, doi: 10.24843/itepa.2020.v09.i02.p04.
S. E. Sinulingga, L. B. Sebayang, and S. Sihotang, “Inovasi Pembuatan Teh Herbal dari Jantung Pisang dengan Tambahan Daun Stevia Sebagai Pemanis Alami,” J. Bios Logos, vol.
, no. 2, p. 147, 2021, doi: 10.35799/jbl.v11i2.35677.